Minggu, 18 Desember 2016

Apakah kau punya hati?


Aku penasaran. Apakah dia punya hati ?

Kenapa prilaku nya sangat buruk terhadap orang lain. Dia tak punya rasa kasihan.

Mencaci, menghina, dan menyakiti orang adalah hal biasa yang dilakukan.

Aku begitu penasaran. Aku menanyakan padanya.

"Apakah kau punya hati ?"

"Banyak yang menanyakannya. Tapi kurasa tidak"

"Mau aku bantu mencarinya ?" Dia tersenyum meremehkan dan menatapku angkuh, ku rasa itu jawaban iya.

Dia begitu ketakutan ketika aku membawa pisau, kapak dan besi runcing. Melihatnya sangat ketakutan hal yang menyenangkan bagiku.

Jadi, Aku mulai mencarinya dari bagian kepala. Aku belah kepalanya dengan kapak, ku hancurkan wajah angkuhnya. mengelurkan matanya. Ah, begitu berisik karna jeritannya. Aku merobek mulutnya agar diam. Ah, dibagian kepala tidak ada.

Aku mulai mencari di bagian tubuh yang lain, bagian tangan dan kaki. Memotong dan mengulitinya. Tidak ada juga.

Bagian badan. Aku akan cari disana. Aku ambil besi runcing ku, dan mulai merobek tubuhnya. Mengelurkan seluruh isi perutnya. Mencari hatinya.

Aku mendapatkan hatinya. Hei, dia punya hati ternyata. Aku injak saja hingga hatinya terburai. Toh, juga dia bilang, dia tak punya hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar