Sabtu, 03 Desember 2016

Lelucon Halloween



tersebutlah seorang anak laki-laki bernama Melvin yang selalu tersenyum, banyak orang mengira ia punya sedikit kelainan mental. di sekolah, teman-temannya sering mengerjai dirinya dan bermain lelucon jahat dengannya. mereka memperlakukan Melvin layaknya seorang idiot.

walaupun sering dijadikan bahan guyonan. Melvin tak pernah menjauh dari anak-anak lain, ia berharap suatu hari mereka akan menerimanya, hal yang ia inginkan hanyalah sebuah persahabatan. tapi Melvin selalu ditolak dan diacuhkan.

diantara murid-murid sekolah lainnya, Tyrell lah yang paling sering mengganggu Melvin, ia adalah seorang ketua geng anak-anak nakal disekolahnya dan terkenal sering mengintimidasi anak yang bertubuh lebih kecil, terutama Melvin. dan tak pernah melewatkan kesempatan untuk menghinanya di depan semua murid. Tyrell akan memukul dan menendang Melvin untuk bersenang-senang. kadang menyuruh anak-anak lainnya untuk mengeroyok Melvin dan itu membuatnya tertawa terbahak-bahak.

kapanpun namanya dipanggil, diejek, ditantang berkelahi dan dikerjai habis-habisan. Melvin hanya tersenyum atau kadang tertawa ringan. ia berpura-pura untuk tidak terpengaruh akan segala perlakuan yang ia terima. walaupun begitu, senyumannya adalah bagai topeng yang menyembunyikan rasa sakit hati Melvin.

disuatu malam Hallowen, Tyrell dan antek-anteknya sedang berkumpul di tengah kota saat mereka melihat Melvin berjalan sepulang sekolah. Tyrell memberitahu teman-temannya bahwa ia mendapat ide brilian untuk mengerjai Malvin.

"ikuti saja" kata Tyrell dengan seringai licik lalu berlari menghampiri Melvin dan mencengkeram kerah bajunya kemudian menariknya kedalam kelompok
"malam ini kita akan menggali mayat dari kubur"
ujar Tyrell
"dan kau akan membantu kami"
"oh ayolah kawan-kawan"
jawab Melvin
"jangan bermain-main dengan hal seperti itu"
"tak ada yang bermain-main disini" kata Tyrell
"ingat Ny. Jefferson yang meninggal tahun lalu ? Well, malam ini kita akan mengunjungi makamnya, kita akan menggali mayatnya dari dalam kubur dan meletakkannya di depan sekolah untuk menakut-nakuti semua orang. kami yang akan menggali, tapi kami butuh seseorang untuk mengangkut mayatnya, dan kami telah memilihmu"
"tolong jangan Tyrell" jawab Melvin mengiba.
"kau tidak bisa memintaku melakukan hal semacam itu"
"aku tidak memintamu, aku memerintahkanmu !" bentak Tyrell.
"kau akan melakukannya seperti yang kukatakan, kau harus datang ke pekuburan setelah makan malam, jika kau tidak muncul, akan kuhajar kau habis-habisan besok disekolah. jangan beritahu siapapun tentang ini atau kau boleh menganggap dirimu sudah mati"

malam semakin larut, Tyrell dan teman-temannya berkumpul di gerbang pekuburan kota. Tyrell menjelaskan rencananya pada mereka. ia akan menyamar menjadi mayat dan bersembunyi didalam makam, diantara batu-batu nisan. ia menunjukkan kostum dan topeng karet yang ia bawa bersamanya.

"ketika dia sampai, kalian bilang padanya untuk masuk kedalam pekuburan dan suruh dia menemukan makam Ny. Jefferson, ada makam yang baru digali ditengah-tengah pekuburan, aku akan bersembunyi disana, saat dia mendekat, aku akan menangkapnya dan menariknya kedalam bersamaku, dia pasti begitu ketakutan, mungkin terkena serangan jantung"
anak-anak lainnya berfikir bahwa ini adalah rencana yang hebat dan akan sangat menyenangkan, Tyrell memakai kostumnya dan berjalan menuju tempat persembunyiannya, ia masuk kedalam salah satu makam dan menunggu dengan sabar.
"ini akan menjadi lelucon Halloween terbaik !" gumam Tyrell sembari mengenakan topeng karetnya.

satu jam kemudian, Melvin akhirnya tiba dan bertemu dengan anak-anak lainnya di pintu masuk pemakaman. ia tersenyum sebagaimana biasanya, tapi dari matanya, mereka bisa melihat bahwa Melvin ketakutan setengah mati. ia memasukkan tangannya kedalam saku dan terlihat gemetaran dari luar. mereka mendorong Melvin kedalam dan menyuruhnya menemukan makam yang dimaksud.


disana sangat gelap ketika Melvin berjalan menyusuri jalan setapak, satu-satunya sumber cahaya berasal dari layar ponsel yang Melvin genggam ditangannya, ia berjalan melewati batu-batu nisan, setiap suara yang ia dengar membuatnya melonjak ketakutan dan tak mampu berhenti gemetaran.

akhirnya, Melvin sampai di tengah-tengah areal pekuburan dan menemukan makam yang baru digali, saat ia mendekatinya pelan untuk mencaritahu siapa yang dikubur disana, sebuah tangan tiba-tiba muncul dari dalam kubur dan mencengkeram kakinya.
Melvin menjerit saat ia ditarik kedalam tanah, ia jatuh di sebuah lubang, batuk-batuk dan membersihkan lumpur yang menghalangi pandangannya, disana, ia melihat pemandangan yang sangat mengerikan.

sesosok mayat berdiri dihadapannya, kulitnya pucat dan membusuk, matanya melesak masuk kedalam tengkoraknya yang retak. Melvin melompat dan menarik sebilah pisau dari dalam saku celananya.
"tunggu, tunggu, jangan tusuk aku" Tyrell berteriak ketakutan.
"kenapa begitu?" tanya Melvin
Tyrell panik dan jatuh terjerembab kebelakang, tersandung kostumnya sendiri.
Melvin makin mendekat, mengacungkan pisaunya yang mengkilap diterpa sinar rembulan.
"tunggu, kau tidak mengerti" sergah Tyrell, buru-buru melepaskan topengnya.
"ini aku...Tyrell... kami hanya sedang mengerjaimu"
Melvin melangkah maju, mengenggam pisaunya erat dan mengangkatnya tinggi diatas kepala Tyrell.
"kau yang tidak mengerti" Melvin bilang. kali ini senyum diwajahnya menghilang dan telah berubah menjadi ekspresi penuh dendam.
"aku tahu ini semua leluconmu sejak awal"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar