Minggu, 18 Desember 2016

Bayangan


hujan tak berhenti turun,petir tak berhenti bergemuruh,dan aku hanya duduk di sofa sambil menonton tv.

aku melakukannya bukan karena aku suka,itu karena tidak ada hal lain yg dapat ku lakukan.

aku hanya sendirian di rumah,siang hari yg kemarin sangat panas bagaikan ada api yg menyelimuti diriku,namun kini hujan mengubahnya menjadi mimpi buruk,itu karena aku sangat takut pada petir,dan itu sama sekali tak menyenangkan.

terlalu banyak tertawa saat aku menonton film ini,tenggorokan ku menjadi kering.itu artinya aku harus berjalan melewati lorong yg cukup panjang di rumahku.

langkahku terhenti di depan lorong tersebut,itu benar benar aneh karena ada seseorang yg berdiri di ujung lorong itu.dari lekuk tubuhnya,terlihat jelas dia seorang wanita,tapi tak jelas wajahnya karena gelapnya lorong tersebut.ini sangat aneh tak ada seseorang pun yg ada dirumahku,jika dia masuk tanpa izin tubuhnya pasti basah karena hujan, kalaupun dia memakai payung,bagian kakinya setidaknya basah,anehnya lagi saat lampu ku hidupkan dia menghilang.

aku sedikit lega aku sadar kalau itu hanyalah khayalanku,tapi saat aku kembali mematikan lampunya dia kembali muncul,aku berteriak sekeras mungkin tapi tubuhku membeku dan aku tak mampu beranjak dari sana.

saat aku kembali menghidupkan lampu dia menghilang,dan saat ku matikan lampu dia muncul.aku mencoba melakukannya berulang-ulang berharap dia pergi.tapi,dia semakin mendekat,ketika aku mencoba mundur aku tersandung sesuatu.aku terjatuh,dan merasakan kerasnya lantai,aku tak tahu harus berbuat apa,selain berdiam diri dan ketakutan setengah mati.

"hei kau kenapa?,ini aku,apakah wajahku benar benar mengerikan sampai kau ketakutan begitu?".

aku membuka mataku dan aku merasa lega,benar benar lega saat aku tahu kalau dia adalah kakak perempuanku.

"kau menakuti ku kak,jantungku hampir lepas karena mu".
"hah apa maksudmu,aku sudah imut-imut begini".
"imut dari hongkong".
"ahhhh,terserah apa katamu aku mau pergi tidur".
"sana tidur dasar penyihir".

kakak-ku langsung menuju ke kamarnya,aku benar benar ketakutan saat lampu mati hidup tadi.
aku masih penasaran soal itu tapi yasudahlah lupakan saja.

"tu,tu,tu,tunggu kakakku meninggal dua bulan yang lalu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar